Sinopsis:
Caleb (Domhnall Gleeson) memenangkan undian untuk datang ke
fasilitas riset rahasia milik Nathan (Oscar Isaac), yang merupakan pemilik
perusahaan search engine bernama Blue Book, tempat
ia bekerja sebagai programmer. Tanpa pikir panjang, Caleb pun datang menuju
tempat Nathan di tengah hutan yang alami nan sejuk, serta jauh dari hiruk pikuk
manusia. Awalnya, Caleb tidak tahu untuk apa lagi setelah ia datang ke tempat
tersebut. Setelah menandatangani surat perjanjian, Nathan pun memberitahu Caleb
bahwa ia telah membuat robot dengan kecerdasan buatan, dan tugas Caleb
adalah mengujinya dengan Turing Test (lebih rincinya bisa
menonton The Imitation Game).
Dari situlah, perkenalan awal Caleb dengan sang robot
berkecerdasan buatan bernama Ava (Alicia Vikander) bermula. Dari pertemuan awal
tersebut, Caleb hanya melontarkan pertanyaan-pertanyaan sederhana terkait siapa
sesungguhnya jati diri Ava. Di balik layar, ada Nathan yang mengawasi dan
selalu mencatat setiap perkembangan dari Ava. Semakin lama, Caleb semakin akrab
dengan Ava. Sebagai ganti dari Caleb yang mencoba mencari tahu siapa dirinya,
Ava pun ingin tahu lebih banyak lagi mengenai Caleb. Hingga suatu ketika, Ava
membicarakan sesuatu yang bersifat menggoyahkan pemikiran Caleb di tempat
tersebut.
Tugas Caleb menguji Ava dengan Turing Test adalah
untuk menguji apakah ia memang sedang berinteraksi dengan seorang manusia
atau sebuah komputer/mesin. Tapi dalam benak Caleb, ia berfikir mengapa harus
mengujinya jika hanya dengan melihat penampakan luarnya saja sudah seperti
robot. Berbeda dengan Nathan, ia justru beranggapan bahwa dengan menunjukkan
bentuk asli Ava, akankah Caleb masih berfikir ia robot dengan segala kecerdasan
yang dimilikinya layaknya manusia. Dari sini, atensi saya langsung terpancing
untuk mengikuti ceritanya lebih dalam lagi, termasuk tujuan misterius mengapa
Nathan membuatnya.
Sejak awal, Ex Machina sudah memberikan alur yang penuh misteri
tersebar, termasuk Nathan yang menurut saya adalah misteri paling utama itu
sendiri. Ditambah set lokasi yang lebih banyak dihabiskan dalam
ruangan, membuat atmosfer penuh misteri dan tanda tanya dalam benak saya.
Mungkinkah ada tujuan lain dari Nathan dengan memanfaatkan Caleb, pikir saya
saat itu. Apalagi, Nathan begitu menjaga kerahasiaannya mengenai
pengembangannya pada Ava. Ia hidup dengan anti-sosial. Sikapnya juga terkadang
dingin pada Caleb terkait pertanyaan-pertanyaan yang tidak ingin dijawabnya. Di
rumah bawah tanah tersebut, Nathan hanya tinggal berdua dengan pembantu
wanitanya yang bernama Kyoko (Sonoya Mizuno), yang sangat jarang berbicara, dan
lagi-lagi kesan misterius benar-benar ditonjolkan di sini.
Karakter Ava sendiri digambarkan begitu sempurna dengan
kemampuannya yang benar-benar mendekati manusia. Mulai dari cara ia bertanya
dengan pertanyaan yang mengintimidasi Caleb, hingga bagaimana ia memilih
pakaian yang tepat untuk ia pakai. Kemampuannya dalam mengolah segala
pengetahuan berasal dari sinkronisasi otaknya dengan Blue Book.
Seperti layaknya seorang pria bertemu dengan wanita atau sebaliknya, Caleb dan
Ava tidak bisa menghindari perasaan tersebut. Saya sudah tahu bahwa hubungan
Caleb dan Ava pasti akan mengarah ke sini, tapi kita hanya dapat melihat dari
sudut pandang Caleb saja. Hubungan dekat antara Caleb dan Ava hanya terjadi
melalui percakapan-percakapan yang awalnya merupakan bagian dari tes, kemudian
berlanjut ke percakapan yang lebih bersifat pribadi.
Caleb sudah jatuh terlalu dalam pada Ava. Kemudian ia buktikan
kesungguhan cintanya itu dalam sebuah secret plan mereka
berdua. Dari titik ini, penonton semakin yakin bahwa Caleb sangat mencintai
Ava, tapi tidak tahu bagaimana perasaan Ava sendiri terhadap Caleb. Benarkah
Ava juga mencintai Caleb, ataukah ia murni pemrograman dari Nathan. Penonton
pasti sudah bisa menduga sebelumnya, bahwa Nathan begitu terobsesinya dengan
hal berbau ‘seksualitas’. Bisa jadi, Ava adalah calon ‘boneka’ yang perlu
digembleng agar lebih ‘matang’ lagi, dan Caleb lah orang terpilih sebagai
pengujinya. Bagaimana dengan Kyoko?, bisa saja disebut sebagai imperfect
version.
Tidak banyak dialog scientific dalam film ini,
membuatnya cukup mudah untuk diikuti. Penggunaan CGI yang tidak terlalu
mencolok hingga ruangan yang digunakan jauh dari kesan laboratorium
riset, membuat Ex Machina menjadi sci-fi yang stylish dan elegance dalam
pengemasan. Ex Machina banyak mengeksplorasi sisi humanisme seperti
pencarian jati diri Ava untuk menjadi manusia seutuhnya, hingga sifat egoisme
Nathan dalam mencari ‘boneka’ yang sempurna. Pada akhirnya, Turing
Test tersebut pun berhasil dengan jatuhnya Caleb pada Ava meski ia
sendiri dapat melihat penampakan luarnya yang masih robotic.
Pembahasan:
Ex Machina adalah sebuah film yang menceritakan tentang “AI”
(Artificial Intelligence) atau “Kecerdasan Buatan”. Dalam film tersebut
diceritakan seorang programer (Caleb) memenangkan suatu undian untuk bekerja di
perusahaan bernama “BlueBook” milik seorang programer handal bernama Nathan.
Kemudian cerita dimulai saat Nathan menjelaskan pada Caleb tentang projek yang
sedang ia garap, yaitu sebuah robot yang bernama “Ava” yang angat mirip dengan
manusia. Caleb ditugaskan untuk menguji robot buatan Nathan, dia melakukan uji
coba dengan cara berinteraksi dengan robot tersebut. Uji coba ini dilakukan
untuk mengetahui seberapa canggih “Ava”, dengan takaran apakah seseorang
merasakan bahwa dia sedang berinteraksi dengan sebuah robot atau tidak. Jika
dia tidak merasakan bahwa dirinya berinteraksi dengan robot, artinya uji coba
tersebut berhasil.
Caleb di berikan waktu selama 7 hari untuk melakukan
uji coba tersebut, dan saat hari pertama ia melakukan uji coba Caleb merasa
takjub dengan karya Nathan. Dia takjub karena Nathan menciptakan sebuah robot
(Ava) yang sangat luar biasa, dalam artian sangat mirip dengan manusia. Ava
bisa berinteraksi dengan sangat lancar dan sangat halus dalam gerakannya, sama
seperti manusia. Namun dalam perjalanannya, Caleb mendapatkan hal-hal yang di
luar dugaan bahwa Ava ternyata memiliki perasaan yang sangat sensitif seperti
wanita sungguhan. Dia sangat sensitif dalam percakapan yang lakukan dengan
Caleb, dia benar-benar imgin mengetahui banyak hal yang tidakia ketahui,
seperti kehidupan Caleb sendiri. Listrik di rumah Nathan sering sekali mati
secara tiba-tiba, dan dalam waktu sesaat hidup kembali. Ternyata yang
menyebabkan hal tersebut adalah Ava, dia bisa mematikan listrik ketika dia
menghidupkan pengisi daya pada dirinya.
Dan pada suatu saat, ketika Ava melakukan percakapan
dengan Caleb dia mematikan listrik. Dan dari situ Caleb tau bahwa Ava lah yang
selama ini melakukannya. Saat mematikan listrik tersebut Ava menceritakan pada
Caleb mengenai kejahatan yang dilakukan Nathan pada robo-robot ciptaannya.
Caleb pun penasaran dengan hal itu dan mencoba mencari taunya, dan ternyata dia
menemukan beberapa video ketika Nathan menciptakan dan memperlakukan
robot-robot ciptaanya. Dan di hari ke-6 Caleb merencanakan pelarian diri dengan
Ava, meski saat merencanakan hal tersebut Ava sudah mematikan listrik namun
mereka tidak tau bahwa Nathan sudah memasang kamera “CCTV” yang memanfaatkan
tenaga baterai yang artinya tidak akan mati meskipun Ava mematikan listrik. Dan
keesokan harinya Nathan menunjukkan video percakapan Caleb dengan Ava untuk
merencanakan pelarian diri. Namun tidak disangka Ava tetap berhasil
melarikandiri dengan bantuan “Kyoko” robot lain yang diciptakan Nathan untuk
melayaninya.
Nathan pun mencoba memaksa Ava untuk kembali ke
dalam ruangannya, namun Ava justru menolak dan melawan Nathan. Saat terjadi
perkelahian antara Nathan dan Ava, Kyoko dari belakang menusuk Nathan
menggunakan pisau. Dan Ava pun melakukannya juga, itu membuat Nathan tidak
percaya dengan apa yang oleh robot ciptannya, Nathan pun tewas di tempat. Ava
pun mengganti tubuhnya dengan tubuh robot lain yang lebih sempurna, supaya
fisik dari Ava menjadi seperti manusia seutuhnya. Ava pergi dan juga mengunci
Caleb yang masih berada di dalam rumah. Ava keluar dari rumah Nathan dan menuju
tempat helikopter akan menjeput Caleb, namun justru Ava lah yang berhasil pergi
dengan helikopter tersebut. Dia pergi ke kota tempat dimana Ava sangat ingin
mengetahuinya.
Kesimpulan:
Hubungan antara film Ex Machina dan IMK( Interaksi
Manusia dan Komputer) adalah dalam kehidupan sehari-hari manusia sudah sangat
sering melakukan interaksi dengan komputer. Baik dengan sebuah alat ataupun
dengan program yang kita buat sehari-hari. Dan saat kita ingin menciptkan
sesuatu, kita harus memikirkannya dengan sangat matang. Jangan sampai ciptaan
kita justru membuat kita rugi, dan justru melenceng jauh dari tujuan
penciptaannya seperti apa yang terjadi pada film Ex Machina.
Nama : Reza Vahlevi
NPM : 15115848
Kelas : 3KA04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar